Ilustrasi (Foto: Internet) |
Latar Belakang
Dalam
upaya mencapai tujuan nasional, setiap bangsa melakukan kegiatan pembangunan di
segala bidang dengan berpedoman kepada wawasan nasionalnya yang memandang
negara dan bangsanya sebagai satu kesatuan yang utuh.
Dalam
melakukan pembangunan tersebut langsung atau tidak langsung selalu akan
menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan, untuk itu suatu bangsa
perlu memiliki ketahanan, daya tahan, keuletan, dan ketangguhan guna mengatasi
hakikat ancaman tersebut sehingga program pembagunan nasional tetap
dilaksanakan sampai tercapainya tujuan nasional. Hambatan dan tantangan itu
dinamakan Ketahanan Nasional.
Ancaman,
gangguan, hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh setiap bangsa dalam
perjalanan sejarahnya selalu berubah-ubah sesuai dengan situasi dan kondisi
serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun pada umumnya suatu bangsa
dapat mengatasi setiap ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan yang dihadapi
sehingga kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan negaranya dapat dipertahankan,
karena bangsa tersebut mempunyai ketahanan nasional.
Menurut
kamus besar bahasa Indonesia pertahanan adalah pembelaan terhadap negara dan
sebagainya atau kubu/benteng yang dipakai untuk membela diri atau menangkis
serangan dalam arti mempertahankan.
Berdasarkan
uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa Ketahanan Nasional adalah kondisi
dinamik suatu bangsa yang meliputi seluruh aspek kehidupan nasional yang
terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dala menghadapi dan mengatasi segala ancaman,
gangguan, hambatan dan tantangan baik yang datang dan luar maupun dari dalam
yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integrasi, identitas
kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan
perjuangan nasionalnya. Atau dalam kata lain, ketahanan nasional suatu bangsa
akan selalu berubah secara dinamis atau berkmbang sesuai dengan intensitas dan
ekstensitas ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang dihadapi.
Dalam
menghadapi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan tersebut terdapar
aturan yang melalui pendekatan kesejahteraan dan keamanan didalam semua aspek
kehidupan yang meliputi 8 aspek kehidupan (astagtra).
Rumusan
Masalah
Dalam makala ini
masalah yang akan drumuskan atau dibahas adalah :
Ketahanan Nasional bila dinjau dari
aspek Asta Gatra.
Bagaimana cara mengatasi ancaman,
hambatan, gangguan dan tantangan Ketahanan Nasional yang ditinjau dari aspek
Asta Gatra?
Tujuan
Untuk mengetahui Ketahanan Nasional
ditinjau dari aspek Asta Gatra.
Untuk mengetahui cara mengatasi ancaman,
hambatan, gangguan dan tantangan Ketahanan Nasional bila ditinjau dari aspek
Asta Gatra.
Manfaat
Dapat mengetahui dan
memahami Ketahanan Nasional yang ditinjau dari aspek Asta Gatra.
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan
pengertian konsepsi ketahanan nasional, seluruh aspek kehidupan nasional
diperinci dengan sistematika Astagatra (Delapan aspek) yang terdiri dari
Trigatra (Tiga aspek alamiah) dan Pancagatra (Lima aspek sosial).
Aspek
Trigatra (tiga aspek alamiah)
Trigatra
(Tiga aspek alamiah) adalah aspek-aspek suatu negara yang sudah melekat pada
negara itu. Oleh karena itu unsur-unsurnya tidak sama dalam tiap negara.
Trigatra meliputi Geografi, Kekayaan alam, dan Kependudukan.
1. Geografi
Geografi
suatu negara adalah segala sesuatu pada permukaan bumi yang dapat dibedakan
antara hasil proses alam dan hasil ulah manusia, dan memberikan gambaran
tentang karakteristik wilayah kedalam maupun keluar.
Menurut
letak geografinya, bentuk negara dapat dibagi dalam negara yang berada di
daratan, di lautan, atau keduanya.
1) Negara
yang dikelilingi daratan. Lingkungan negara ini bersifat serba daratan atau
serba benua.
2) Negara
dikelilingi lautan. Dapat dibedakan dalam :
a. Negara
kepulauan (Archipelagis state) adalah suatu negara yang bersifat kepulauan
(Archipelago)
b. Negara
pulau (Island state), berbeda dengan negara kepulauan. Pada negara pulau unsur
darat lebih besar daripada unsur laut.
c. Negara
mempunyai bagian wilayah yang bersifat kepulauan. Negaranya sendiri bersifat
negara daratan, tetapi mempunyai suatu bagian wilayah yang bersifat kepulauan.
Ini tidak dapat disamakan dengan Negara kepulauan.
d. “Circume
marine” state adalah negara yang komponennya hanya dapat dicapai melalui
transportasi laut.
2. Kekayaan
alam
Kekayaan
alam adalah segala sumber dan potensi alam yang terdapat di bumi, di laut, dan di udara dalam wilayah suatu
negara yang dapat diperinci sebagai berikut :
a) Kekayaan
alam yang digolongkan dalam :
(1) Kekayaan
alam hewani (fauna)
(2) Kekayaan
alam nabati (flora)
(3) Kekayaan
alam mineral (tambang)
b) Sifat
kekayaan alam
(1) Dapat
diperbaharui (hutan, hewan, dll)
(2) Tidak
dapat diperbaharui (mineral)
c)
Keberadaan kekayaan alam
(1)
Diatmosfir (oksigen, sinar matahari dll)
(2)
Di permukaan bumi (fauna dan flora)
(3)
Di dalam bumi (barang tambang)
Sifat
khusus kekayaan alam di bumi ini distribusinya tidak merata dan tidak teratur,
sehingga ada negara yang kaya dan Negara yang miskin akan kekayaan alam.
Perbedaan akan kekayaan alam ini menyebabkan adanya ketergantungan antara
negara yang satu dengan negara lainnya yang dapat menimbulkan problema hubungan
internasional yang kompleks. Bila kebutuhan suatu negara tidak terpenuhi, maka
negara tersebut akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dari negara
lain dengan berbagai cara.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan
tersebut itulah sering timbul masalah-masalah politik, ekonomi, sosial budaya
dan hankam. Pemanfaatan kekayaan alam yang tidak produktif akan mengundang
campur tangan negara lain terutama dari negara industry yang membutuhkan bahan
baku bagi industrinya. Oleh karena itu perlu dibina kesadaran nasional untuk
memanfaatkan kekayaan alam sebaik-baiknya, sehingga tercapai nilai guna yang
maksimal bagi kesejahteraan dan keamanan nasional.
3.
Kependudukan
Penduduk adalah manusia yang mendiami
suatu wilayah negara. Manusia adalah faktor penentu apa yang dilakukan atau
tidak dilakukan disuatu negara. Dengan kata lain manusia yang tinggal di suatu
negara akan menentukan apa yang akan dilakukan untuk meningkatkan ketahanan
nasional, dalam arti manusialah yang akan mengusahakan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan suatu negara.
Masalah yang berkaitan dengan kependudukan
adalah :
a)
Jumlah penduduk
Apabila jumlah penduduk
bertambah akan bertambah pula jumlah tenaga kerja yang akan dapat dimanfaatkan
untuk produksi dan dapat meningkatkan kesejahteraan kerja dan peningkatan
keterampilan kerja agar kapasitas
berproduksi meningkat, sebab bila tidak, maka akan menambah pengangguran dengan
segala dampaknya akan dapat melemahkan ketahanan nasional.
b)
Komposisi penduduk
Komposisi penduduk
menurut umur banyak mempengaruhi Ketahanan nasional karena jika di presentase
kelompok umur terbesar pada umur produktif maka hal ini berarti akan dapat
meningkatkan ketahanan nasional tetapi jika yang terbesar kelompok umur
non-produktif maka akan dapat melemahkan ketahanan nasional.
c)
Penyebaran penduduk
Penyebaran penduduk akan
akan sangat besar pengaruhnya terhadap penyelenggaraan kesejahteraan dan
keamanan nasional, karena penyebaran penduduk akan berpengaruh langsung
terhadap penyediaan tenaga kerja untuk mengelolah kekayaan alam.
Namun pada kenyataan
manusia ingin selalu bertempat tinggal di daerah yang memungkinkan jaminan
kehidupannya yang maksimal, hal ini menyebabkan adanya daerah padat dan daerah
jarang penduduknya. Untuk menyebarkan penduduk tersebut pemerinah berupaya
dengan melaksanaka program transmigrasi dan penyebaran pembangunan pusat
industry dan sebagainya, dan diharapkan usaha tersebut akan dapat meningkatkan
ketahanan nasional.
Aspek Panca Gatra (lima aspek sosial)
Tri Gatra
meliputi Gatra Geologi, Gatra Politik, Gatra Ekonomi, Gatra Sosial Budaya,
Gatra Pertahanan Keamanan.
1.
Gatra Geologi
Ideologi adalah serangkaian nilai
yang tersusun secara sistematis dan merupakan kebulatan ajaran atau doktrin
yang dijadikan dasar serta member arah dan tujuan yang ingin dicapai di dalam
kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Ketahanan ideologi adalah kondisi
dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi
ancaman, gangguan, hambtan dan tantangan baik yang datang dari luar maupun dari
dalam yang langsung atau tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup ideologi
suatu bangsa.
2.
Gatra Politik
Politik diartikan sebagai asas,
haluan dan kebijaksanaan yang digunakan untuk mencapai tujuan, dan oleh
kekuasaan karena itu masalah politik selalu dihubungkan dengan masalah
kekuasaan dalam suatu negara yang berada di tangan pemerintah. Pemerintah akan
menentukan system politik yang tepat untuk dilaksanakan dalam rangka mencapai
tujuan nasionalnya.
Ketahanan ideologi adalah kondisi
dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi
ancaman, gangguan, hambtan dan tantangan baik yang datang dari luar maupun dari
dalam yang langsung atau tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup
ideologi suatu bangsa.
3.
Gatra Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah keseluruhan
kegiatan pemerintah dan masyrakat di dalam pengelolaan faktor produksi (sumber
daya alam, tenaga kerja, modal, teknologi dan manajemen) dan distribusi barang
dan jasa hasil produksi demi kesejahteraan rakyat, baik fisik maupun mental
spiritual.
Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi
adalah upaya meningkatkan kapasitas produksi (barang dan jasa) serta
meningkatkan kelancaran distribusi (barang dan jasa) secara merata ke seluruh
wilayah negara.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kethanan ekonomi, antara lain :
Bumi dan Sumber Alam, meliputi :
·
Tenaga kerja
·
Modal
·
Industrialisasi
·
Teknologi
·
Hubungan ekonomi luar negeri
·
Prasarana
·
Manajemen
4.
Gatra Sosial Budaya
Istilah sosial budaya menunjukkan
dua segi kehidupan bersama dari manusia, yaitu segi kemasyaralatan dan segi
kebudayaan.
1)
Kemasyarakatan
Untuk memelihara kelangsungan
hidupnya dan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, maka manusia harus hidup
berkelompok dan berhubungan dengan lingkungannya, dengan kata lain harus
bermasyarakat (bekerjasama satu dengan lainnya). Hidup bermasyarakat akan lebih
baik bila diwadahi dalam suatu organisasi dan kehidupan diatur dalam suatu
tertib social yang dapat menampung semua aspirasi seluruh warganya.
2)
Kebudayaan
Budaya adalah seluruh cara hidup suatu
masyarakat dimanifestasikan dalam tingkah laku yang sudah melembaga. Tingkah
laku masyarakat kebudayaan tercipta karena faktor yaitu :
a)
Organ biologis manusia dalam arti
kebutuhan hakiki manusia
b)
Lingkungan alam yang melahirkan
kebiasaan manusia yang hidup disuatu daerah
c)
Lingkungan sejarah
d)
Lingkungan psikologis
Faktor-faktor
yang mempengaruhi ketahanan di bidang social budaya adalah :
a.
Tradisi
b.
Pendidikan
c.
Kepemimpinan Nasional
d.
Tujuan Nasional
e.
Kepribadian Nasional
5.
Gatra Pertahanan Keamanan
Pertahanan keamanan (Hankam) adalah
upaya rakyat semesta dengan angkatan bersenjata TNI/POLRI sebagai intinya
mempertahankan dan mengamankan bangsa dan Negara serta hasil perjuangannya.
Pertahanan keamanan adalah merupakan salah satu fungsi pemerintahan dalam menegakkan
ketahanan nasional dengan tujuan untuk mencapai keamanan bangsa dan Negara
serta hasil perjuangannya.
Upaya meningkatkan ketahanan
nasional di bdang Hankam adalah peningkatan partisipasi seluruh rakyat an
seluruj kekuatan nasional sesuai fungsi dan profesinya dalam upaya bela negara.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
ketahanan bidang Hankam adalah :
a.
Doktrin
b.
Wawasan nasional
c.
Sistem hankam
d.
Kondisi geografis negara
e.
Manusia
f.
Integrasi TNI/POLRI dan rakyat
g.
Pendidikan dan kewarganegaraan
h.
Material
i.
Ilmu dan teknologi
j.
Manajemen
k.
Pengaruh luar negeri
l.
Kepemimpinan
C.
Hubungan
antar Gatra-gatra Ketahanan Nasional
1. Hubungan antar Gatra dalam Tri
Gatra :
a.
Hubungan antara Geografis dengan
kekayaan alam :
1.
Lokasi dan posisi geografis,akan
menentukan jenis kekayaan alam yang dikandungnya.
2.
Lokasi geografis yang mengandung sumber
kekayaan alam, menentukan pengelolaan dan distribusinya.
3.
Pengelolaan kekayaan alam dan
distribusinya, sangat bergantung geografisnya.
b.
Hubungan antar Gatra Geografis dengan
Kemampuan Penduduk :
1.
Mata pencaharian penduduk erat dengan
lokasi, posisi, dan kondisi geografis.
2.
Adat istiadat penduduk, banyak
dipengaruhi oleh kondisi geografis tempat tinggalnya.
3.
Tingkat kesejahteraan penduduk sangat
bergantung kepada kemampuan penduduk dalam memanfaatkan lokasi dan posisi
geografisnya.
c.
Hubungan antar Kekayaan Alam dengan
Kemampuan Penduduk :
1.
Taraf hidup pendudu, sangat dipengaruhi
oleh kecerdasan, keterampilan dan ketangkasan penduduk dalam mengelolah
kekayaan alam.
2.
Kekayaan alam akan bermanfaat, jika
dikelola penduduk yang kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi maju.
3.
Distribusi penduduk ke tempat sumber
kekayaan alam, akan lebih meningkatkan taraf hidupnya.
2. Hubungan antar Gatra dalam Panca
Gatra
a.
Hubungan antara ideologi dengan politik
:
1.
Ideologi nasional akan mempengaruhi
sistem politi nasional.
2.
Ideologi nasional merupakan sumber
inspirasi alam menyusun perundang-undangan negara atau politik nasional.
3.
Ideology nasional merupakan penentu
supra dan struktur politik dalam menentukan keputusan politik bagi pemeliharaan
kelangsungan hidup bangsa.
b.
Hubungan antara Ideologi dengan ekonomi
:
1.
Ideologi nasional menentukan system
perekonomian yang dianut bangsa dan negara.
2.
Ideologi nasional mempengaruhi hubungan
industrial Pancasila dengan hubungan pengusaha dan buruh.
3.
Ideologi nasional melandasi cara
berfikir penduduk dalam menentukan produksi dan distribusinya.
c.
Hubungan antara ideologi dengan social
budaya :
1.
Ideologi nasional mempengaruhi bentuk
hubungan sosial antar penduduk di suatu negara.
2.
Ideologi nasional sangat mempengaruhi
produk dan bentuk kehidupan sosial budaya suatu bangsa.
d.
Hubungan antara Ideologi dan Hankam :
1.
Ancaman terhadap negara, pada umumnya
diarahkan untuk meniadakan ideologi negara.
2.
Ideologi dan Hankam menentukan sistem
Hankam Indonesia.
e.
Hubungan antara Politik dengan Ekonomi :
1.
Tingkahlaku pilitik bangsa dapat
terpengaruh oleh tingkat ekonomi bangsa.
2.
Keputusan politik pemerintah dapat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu bangsa.
f.
Hubungan antara Politik dengan Sosisl
Budaya :
1.
Situasi politik negara akan mempengaruhi
pembangunan sosial budaya bangsa.
2.
Tingkahlaku politik bangsa dipengaruhi
oleh faktor kehidupan sosial budaya (kecerdasan, ketaatan, keakraban, dll)
g.
Hubungan antara Politik dengan Hankam :
1.
Situasi politik negara sangat besar
pengaruhnya terhadap stabilitas keamanan.
2.
Keadaan politik yang stabil dan dinamik,
memberi rasa aman, terlaksananya pembangunan nasional dan ketahanan nasional
secara mantap.
3.
Sistem politik yang berjalan di suatu
negara, mempengaruhi sistem Hankam negara tersebut.
h.
Hubungan antara Ekonomi dengan Sosial
Budaya :
1.
Kemegahan sosial budaya bangsa,
mencerminkan tingkat kesejahteraan fisik dan mental.
2.
Tingkat kemakmuran ekonomi suatu bangsa,
mempengaruhi tingkahlaku sosial dan perkembangan budaya bangsa.
i.
Hubungan antara Ekonomi dengan Hankam :
1.
Stabilitas keamanan mempengaruhi
kelancaran pembangunan nasional.
2.
Tingkat kemampuan ekonomi bangsa
mempengaruhi pembangunan Hankam.
j.
Hubungan antara Sosial Budaya dengan
Hankam :
1.
Stabilitas keamanan yang mantap, memberi
kesempatan untuk pembangunan sosial budaya (parawisata, kesejahteraan dll)
2.
Keadaan sosial budaya yang timpang dan
kontadiksi, dapat menibulkan ketegangan sosial budaya yang akhirnya dapat
berkembang menjadi revolusi sosial yang membahayakan ketahanan nasional.
3.
Hubungan
antara Tri Gatra dengan Panca Gatra :
1.
Kekuatan dan kelemahan aspek Tri Gatra
sangat berpengaruhterhadap kehidupan pada aspek Panca Gatra dan sebaliknya.
2.
Ketahanan nasional yang bulat dan utuh,
di dalamnya terkandung hubungan erat antar gatra dalam seluruh kehidupan
nasional.
3.
Aspek Tri Gatra dan Aspek Panca Gatra
berhubungan secara holistik-sinergistik, artinya kedua aspek tersebut saling
bergantung, saling mengisi dan saling mengikat secara terpadu.
D.
Hakekat
Ancaman Asta Gatra
1.
Ancaman Unsur Tri Gatra
a)
Lokasi dan Posisi Geografis negara :
1.
Dampak lingkungan yang mengkibatkan
polusi udara, polusi air, polusi suara, polusi bumi, polusi bau dan polusi
rumah tangga.
2.
Keterbukaan posisi geografisindonesia
dari segala penjuru dunia, yang dapat membuka kerawanan dari berbagai Negara.
b)
Keadaan dan Kekayaan alam Indonesia :
1.
Masih kurangnya modal untuk mengelolah
kekayaan alam dan keterampilan penduduk yang masih relative kurang.
2.
Kesediaan tenaga ahli luar negeri yang ingin
mengelolah/menggali sumber kekayaan alam kita.
c)
Kependudukan :
1.
Penyebaran penduduk ke seluruh wilayah
Indonesia dan kepadatan penduduk yang belum merata di wilayah luar Jawa,
menyebabkan kerawanan perbatasan dengan negara tetangga.
2.
Masih kurangnya kesadaran dan
partisipasi masyarakat kita terhadap fungsi dan makna ketahanan nasional bagi
bangsa Indonesia.
2.
Ancaman Unsur Panca Gatra
a)
Ideologi :
1.
Masih adanya sikap sekelompok masyarakat
kita yang belum menerima Pancasila sebagai satu-satunya asas bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
2.
Tindakan para pejabat negara kita yang
overacting terhadap pelaksanaan Pancasila dan demokrasi Pancasila.
3.
Usaha-usaha para penganut PKI dan
anteknya yang ingin merubah pancasila dengan ideologi komunis.
b)
Politik :
1.
Adanya usaha penyimpangan dari kelompok
tertentu yang tidak setuju dengan sistem politik demokrasi Pancasila.
2.
Kegiatan oknum organisasi peserta pemilu
(OPP) yang menyebarkan isyu-isyu bahwa sistem politik kita tidak demokratis.
3.
Kegiatan provokator dalam Pemilu, yang
tidak melaksanakan Pemilu secara tanggungjawab.
4.
Masih adanya sikap sekelompok tertentu,
yang belum memahami tentang kehidupan politik Indonesia.
c)
Ekonomi :
1.
Tingkat atau kualitas para pekerja
Indonesia (TKI) yang masih rendah.
2.
Masih keterbatasan kemampuan modal
perekonomian kita.
3.
Adanya kegiatan kelompok ekonom mencari
keuntungan sebesar-besarnya tanpa memperhatikan kepentingan rakyat.
4.
Masih adanya penerapan sistem ekonomi
lain yang tidak diterapkan di Indonesia oleh golongan atau kelompok tertentu.
d)
Sosial Budaya :
1.
Masih adanya oknum yang menerapkan
konsep individualis yang mengorbankan orang lain.
2.
Beredarnya kaset video biru yang tidak
terkontrol, yang menunjukkan kesenangan dan perilaku budaya dan adat asing,
sehingga dapat merusak moral bangsa.
3.
Keengganan generasi muda, untuk
mempelajari budaya asli daerahnya dan budaya nasional.
4.
Adat istiadat daerah yang tidak
menunjang pembangunan nasional.
e)
Hankam :
1.
Adanya kegiatan kelompok ekstrim yang
menghasut masyarakat untuk menentang pemerintahan yang sah.
2.
Usaha-usaha sisa-sisa G.30.S/PKI yang
mempengaruhi rakyat Indonesia untuk tidak mau melaksanakan Siskamling.
3.
Sikap masyarakat tertentu yang
melimpahkan urusan keamanan kepada aparat keamanan saja.
4.
Tindakan agressor/intervensi dari negara
lain terhadap negara kita.