Contoh Buku Teks |
Secara
definisi buku teks adalah sarana belajar yang digunakan di sekolah-sekolah dan
di perguruan tinggi untuk menunjang suatu program pengajaran. (Buckingham, 1958
:1523). Buku teks adalah rekaman pikiran rasional yang disusun untuk
maksud-maksud dan tujuan-tujuan intruksional (Hall_Quest, 1915). Buku teks
adalah buku standar/buku setiap cabang khusus studi” dan dapat terdiri dari dua
tipe yaitu buku pokok/utama dan suplemen/tambahan. (Lange, 1940). “Buku teks adalah
buku yang dirancang buat penggunaan di kelas, dengan cermat disusun dan
disiapkan oleh para pakar atau para ahli dalam bidang itu dan diperlengkapi
dengan sarana-sarana pengajaran yang sesuai dan serasi”. (Bacon, 1935).
“Buku teks adalah sarana belajar yang biasa digunakan di sekolah-sekolah dan di perguruan tinggi untuk menunjang suatu program pengajaran” dalam pengertian modern dan yang umum dipahami. (Buckingham, 1958 : 1523).
“Buku teks adalah sarana belajar yang biasa digunakan di sekolah-sekolah dan di perguruan tinggi untuk menunjang suatu program pengajaran” dalam pengertian modern dan yang umum dipahami. (Buckingham, 1958 : 1523).
Dari
beberapa definisi tersebut, disimpulkan bahwa buku teks adalah buku pelajaran
dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar, yang disusun oleh
para pakar dalam bidang itu buat maksud dan tujuan-tujuan intruksional, yang
diperlengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami
oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat
menunjang suatu program pengajaran.
A. Analisi Kebutuhan
Buku Teks.
1.
Analisi Kurikulum
Analisi kurikulum
diarahkan pada kompetensi-kompetensi mana yang bahan ajaranya perlu
dikembangkan dalam buku teks. Penulisan buku teks mempelajari standar
kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang menandai bahwa suatu KD telah
dicapai, materi pokok, pengalaman belajar, alokasi waktu, dan sistem
evaluasinya yang dilakukan oleh peserta didik. Untuk aspek standar kompetensi
dan kemampuan dasar, sudah ada dalam kurikulum.
a.
Standar Kompetensi
Standar kompetensi
adalah kebulatan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan tingkat penguasaan yang
diharapkan dicapai siswa dalam mempelajari suatu mata pelajaran. Cakupannya
adalah berupa standar isi berkenaan dengan keilmuan serta standar keilmuan yang
berkenaan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Jumlah standar kompetensi
sangat tergantung pada cakupan keiluam setiap jenis mata pelajaran dan jenjang
pendidikannya.
b. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar
yang dijabarkan dari standar kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan,
serta sikap minimal yang harus dikuasai siswa. Masing masing standar kompetensi
diturunkan ke dalam beberapa kompetensi dasar.
1)
Materi Pokok (Materi Pembelajaran)
Materi pokok atau
materi pembelajaran merupakan materi materi pokok yang harus dipelajari siswa
sabagai sasaran pencapaian kompetensi dasar. Materi yang dikembangkan penulisan
buku teks harus memerhatikan segi cakupan, jenis serta kedalamannya. Segi
cakupan materi pokok harus dapat membangkitkan keseluruhan dan keutuhan
kompetensi dasar yang ingin dicapai. Dari jenisnya materi pokok dapat diarahkan
pada ranah dan isinya. Dari ranah mengarah pada penguasaan pengetahuan,
keteerampilan dan sikap. Dari isi berupa fakta, konsep, prinsip, rumus, aturan
dan prosedur. Dilihat dari kedalamannya, materi pokok harus
memperhatikantahapan, susunan, variasi dan kepaduan. Dari segi tahapan materi
pokok harus tersaji dari yang mudah kesukar, sederhana kekompleks, konkret
keabstrak.dalam hal susunan didasarkan struktur keilmuan tertentu. Dalam hal
variasi materi pokok memerhatikan keragaman penyajiana agar terlihat menarik
dan tidak terkesan monoton.dalam hal perpaduan mengintegrasikan aspek yang
dapat mencapai keefektifan kompetensi seperti aspek ilustrasi, media sampai
aspek kebermaknaan dalam kehidupan.
2)
Pengalaman Belajar
Pengalaman belajar
adalah serangkaian kegiatan siswa dalam rangka pencapaian kompetensi yang telah
dirumuskan dalam bentuk indikator-indikator yang dipastikan sebagai cerminan kompetensi
dasar. Bagi penulis buku teks, pengalaman belajar tidak hanya diartikan sekedar
kegiatan membaca uraian suatu konsep atau teori yang dikemas dalam bentuk
bacaan, tetapi lebih dari itu pengalaman belajar haruslah menjadi kegiatan yang
dapat mendorong siswa agar mampu
menghayati dan mengalami sendiri sehingga bermakna bagi siswa.
3)
Alokasi Waktu
Alokasi waktu adalah
rentangan waktu yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran dalam rangka
pencapaian kompetensi dasar.
2.
Analisi Sumber Belajar
Sumber
belajar adalah asal perolehan informasi, pengetahuan, dan pengalaman terkait
dengan materi pokok atau bahan ajar yang menjadi sasaran pembelajaran. Secara
teknis, sumber belajar yang digunakan sebagai bahan penyusunan bahan ajar perlu
dianalisi. Analisinya meliputi terhadap ketersediaan, kesesuaian, dan kemudahan
dalam memanfaatkannya.
3.
Analisi Karakteristik Siswa
Analisi
karakteristik siwa ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi dan perkembangan
siswa, yaitu siswa yang akan menjadi sasaran bukub teks. Kebutuhan atau motivasi siwa merupakan
kekuatan yang dapat menimbulkan tingkat antusiasme dan semangat dalam
melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu
sendiri maupun dari luar individu itu sendiri.
B.
Penyusunan Peta Bahan Ajar
Penyusunan peta bahan ajar ini dapat dilakukan
setelah diketahui berapa banyak bahan ajar yang harus disiapkan melaui analisis
kebutuhan bahan ajar yang terdapat dalam kurikulum.
Dala penyusunan peta bahan ajar, akan diketahui:
(1)
Jumlah bahan ajar yang harus ditulis atau
dikembangkan;
Pengetahuan
terhadap jumlah bahan ajar yang harus ditulis dalam satuan pembelajaran
tertentu (satuan semester atau satuan tahunan) akan sangat membantu dalam menentukan
seberapa seberapa jam pembelajaran setiap bahan ajar.
(2)
Sekuensi
atau urutan bahan ajar yang akan dikembangkan dalam satuan pembelajaran
tertentu;
Jumlah
dan sekuensi bahan ajar ini sangat diperlukan dalam menentukan pengelompokkan
dan prioritas penulisan.bahan ajar mana yang disajikan lebih dulu dan bahan
ajar mana yang disajikan kemudian. Penentuan sekuensi ini ditentukan pada
jenjang kekompelksan bahan ajar, yang lebih mudah tentu disajikan lebih dulu
baru kemudian yang sukar.
Langk ah-langkah Penyusunan Buku Teks Pelajaran
Langkah-langkah ini dimaksudkan untuk
memberikan bimbingan menulis, bukan hanya memberikan pengetahuan tentang cara
menulis. Adapun langkah-langkah tersebut adalah:
1. Merencanakan pendekatan sistem
Pendekatan
sistem memiliki enam komponen besar, yaitu: 1) analisis, 2) desain, 3)
pengembangan, 4) uji coba dan revisi, 5) implementasi, dan 6) evaluasi sumatif.
Hal ini perlu dilakukan untuk memperoleh hasil yang maksimal.
2. Melakukan
analisis kebutuhan
Perlu
dilakukan untuk meyakinkan diri penulis bahwa buku yang akan ditulis sangat
dibutuhkan oleh peserta didik. Dalam hal ini perlu menganalisis tingkat
perkembangan psikologi peserta didik, kondisi sosio-kulutral, minat dan
motivasi siswa, biaya, dll. Khusus di Sumatera Barat, perlu memperhatikan
budaya Minangkabau sehingga penulisan buku tersebut dapat mengintegrasikan
budaya Minangkabau yang mendukung materi, seperti pepatah, kehidupan para
tokoh Minang yang berprestasi, dsb.
3. Mendiskripsikan
kelompok sasaran
Sasaran
buku tersebut tentu tingkat siswa, apakah di SD, SMP, atau setingkat SMA. Hanya
saja perlu mendalami karakteristik masing-masing tingkatan tersebut, seperti
analisis kebutuhan di atas. Hanya saja, langkah ketiga ini merumuskan lebih
jelas lagi tentang sasaran tersebut.
4. Melakukan
kerja sama dengan ahli bidang studi
Penulisan
buku sebaiknya berdiskusi dengan orang lain untuk bertanya atau bertukar
pikiran, terutama dari aspek bidang studi. Orang lain yang dimaksud
sebaiknya ahli bidang studi yang dapat dijadikan sebagai narasumber yang
bertanggung jawab.
5.
Menuliskan kompetensi yang dapat diukur
Perlu merumuskan kompetensi yang akan dicapai oleh peserta didik dengan memper- hatikan waktu yang dibutuhkan.
Perlu merumuskan kompetensi yang akan dicapai oleh peserta didik dengan memper- hatikan waktu yang dibutuhkan.
6. Melakukan
analisis piramida
Analisis
piramida merupakan teknik yang bermanfaat untuk mengidentifikasi seluruh
kompetensi dan sub-kompetensi yang diperlukan. Selainjutnya menyusun satu sama
lain secara logis sehingga mudah dipelajari. Cara yang terbaik adalah dengan
memulai dari tujuan (goal) kemudian berjalan mundur untuk mengetahui
kompetensi-kompetensi yang diperlukan.
7. Mengidentifikasi
jenis belajar, pemilihan metode dan media, dan peta belajar.
Langkah
ketujuh ini dilakukan dengan memperhatikan jenis materi dan tingkat sasaran
peserta didik. Perlu pula mengidentifikasi ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor.
8. Menentukan
struktur pelajaran dan desain pertanyaan
Struktur
pelajaran harus tergambar dalam profil tulisan pada setiap Bab/tema. Struktur
pelajaran ini disusun secara utuh, mulai dari pendahuluan sampai tindak lanjut
setelah melakukan tes akhir pokok bahasan.
9. Membuat
lay-out halaman
Lay-out
halaman hendaklah memperhatikan:
a. Gambar
di awal Bab
b. Uraian
materi standar
c. Kegiatan
siswa
d. Jendela
dan Gambar
e. Informasi
atau rumus-rumus yang penting
10. Melakukan penulisan naskah yang
sesungguhnya
Setelah
melakukan sembilan langkah sebelumnya, maka lakukanlah penulisan buku yang
sesungguhnya dengan ketekunan dan kesabaran serta niat yang ikhlas.
11. Melakukan evaluasi
Setelah
buku ditulis, sebaiknya dilakukan evaluasi dengan menempuh beberapa tahap,
yaitu:
a. Review
ahli bidang studi, desain pembelajaran, dan editorial.
b. Uji coba satu-satu atau secara individual kepada siswa yang relatif
cerdas, biasa dan kurang dengan memperhatikan responnya.
c. Uji coba kelompok kecil sekitar 20-30 orang dengan mengamati respons
mereka tanpa harus dibimbing.
d. Uji coba lapangan nyata, setelah melakukan revisi dari tahapan
sebelumnya.
e. Evaluasi sumatif, yaitu untuk menentukan prestasi belajar siswa yang
menggunakan buku tersebut.
f. Penutup
D. Hal-hal
yang Perlu Diperhatikan dalam Penulisan Buku Teks Pelajaran
Dalam penulisan buku teks pelajaran, cukup banyak
hal yang perlu diperhatikan. Berikut di antaranya:
1. Kurikulum
Buku
teks pelajaran yang ditulis harus mengacu pada kurikulum yang sedang berlaku.
Penulis harus memahami isi kurikulum terlebih dahulu, materi, pokok bahasan,
dan sub pokok bahasan apa yang tercantum di dalam kurikulum. Buku yang mengacu
pada kurikulum, biasanya pasti dimanfaatkan oleh sekolah untuk mencapai tujuan
instruksional, sehingga penulis tidak sia-sia menulis buku teks pelajaran
tersebut.
2. Sasaran/Peserta Didik
Sasaran
dari penulisan buku teks pelajaran adalah peserta didik. Oleh karena itu,
penulisan buku teks pelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan dan
karakteristik peserta didik, seperti rentang usia dan jenjang pendidikannya,
lingkungan sekitar, dan lain-lain. Dengan demikian, peserta didik akan merasa
tertarik untuk belajar dengan buku teks pelajaran.
3. Latar Belakang Bidang
Keilmuan Penulis
Penulis
sebaiknya menulis buku teks pelajaran sesuai dengan bidang ilmu yang
dikuasainya. Hal ini dimaksudkan agar memudahkan penulis dalam mengembangkan
naskahnya. Jika penulis merasa kesulitan, maka penulisan dapat dibantu oleh
ahli materi lain. Dengan adanya kerjasama dengan ahli lain, maka penulis akan
mendapat kritik dan saran dari berbagai pihak guna meningkatkan kualitas hasil
tulisannya.
4. Peta Kompetensi
Penulis
harus membuat peta kompetensi guna membantu dalam mengembangkan dan menyusun
naskahnya. Peta kompetensi dibuat berdasarkan kompetensi apa yang akan dicapai
oleh peserta didik, dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Dengan adanya
peta kompetensi, materi yang disajikan oleh penulis dalam buku teks pelajaran
yang ditulisnya akan tersususn secara sistematis.
5. Tata Bahasa
Penulis
harus mampu mengemas materi dengan bahasa yang sederhana atau tidak
bertele-tele, sehingga mudah dipahami oleh peserta didik. Bukan berarti
menggunakan bahasa sehari-hari. Bahasa Indonesia yang digunakan harus baik dan
benar dan disesuaikan dengan perkembangan peserta didik. Olah kembali jika
terdapat bahasa terjemahan agar mudah dipahami, hindari terjemahan ‘google
translate’. Lengkapi dengan glosarium untuk istilah-istilah tertentu, guna
membantu peserta didik dalam memahami arti dari kosakata asing yang dirasa
baru. Setidaknya ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan buku teks
pelajaran berbahasa Indonesia: (1) Kaidah Bahasa Indonesia yang digunakan
adalah ejaan yang disempunakan (EYD); (2) penerapan kaidah ejaan; dan (3)
penggunaan tanda baca.
6. Desain Grafis dan
Ilustrasi
Buku
teks pelajaran termasuk media cetak yang membutuhkan grafis dalam proses
pembuatannya. Desain grafis buku teks pelajaran termasuk di dalamnya adalah
pemilihan huruf, tabel, ilustrasi, warna, dan lain-lain yang berkaitan dengan
tampilan grafis. Grafis buku teks pelajaran harus didesain agar dapat menarik
perhatian peserta didik untuk membaca buku teks pelajaran tersebut. Desain
grafis buku teks pelajaran yang kurang baik, akan dihindari oleh peserta didik
karena cenderung membosankan, seperti buku yang penuh dengan teks dan tidak ada
gambar.
Gunakan ilustrasi atau gambar yang relevan, guna memperjelas materi yang disajikan. Ilustrasi tidak sekedar untuk memperjelas suatu materi, tetapi untuk menarik perhatian peserta didik juga. Sumber yang saya temui menuliskan bahwa ilustrasi kini tidak lagi menggunakan gambar lukisan, tetapi berupa gambar foto objek sesungguhnya. Mungkin terkecuali untuk gambar atau ilustrasi organ tubuh dan semacamnya, karena saya rasa tidak mungkin untuk menampilkan gambar nyata dari objek tersebut ke dalam buku teks pelajaran. 4 hal yang perlu diperhatikan dalam tampilan dan grafis buku teks pelajaran, di antaranya: (1) Format buku teks pelajaran didesain agar enak dibaca oleh peserta didik; (2) tata letak didesain untuk mempermudah peserta didik memahami isi buku dan mendapatkan kenyamanan membaca; (3) tipografi menyangkut nama dan jenis huruf, panjang baris, dan ukuran huruf; (4) ilustrasi digunakan agar sajian visual yang tidak mungkin disampaikan dengan kata-kata, dapat disajikan dengan gambar. Alangkah baiknya jika ilustrasi ditampilkan dalam bentuk foto-foto yang berwarna.
Gunakan ilustrasi atau gambar yang relevan, guna memperjelas materi yang disajikan. Ilustrasi tidak sekedar untuk memperjelas suatu materi, tetapi untuk menarik perhatian peserta didik juga. Sumber yang saya temui menuliskan bahwa ilustrasi kini tidak lagi menggunakan gambar lukisan, tetapi berupa gambar foto objek sesungguhnya. Mungkin terkecuali untuk gambar atau ilustrasi organ tubuh dan semacamnya, karena saya rasa tidak mungkin untuk menampilkan gambar nyata dari objek tersebut ke dalam buku teks pelajaran. 4 hal yang perlu diperhatikan dalam tampilan dan grafis buku teks pelajaran, di antaranya: (1) Format buku teks pelajaran didesain agar enak dibaca oleh peserta didik; (2) tata letak didesain untuk mempermudah peserta didik memahami isi buku dan mendapatkan kenyamanan membaca; (3) tipografi menyangkut nama dan jenis huruf, panjang baris, dan ukuran huruf; (4) ilustrasi digunakan agar sajian visual yang tidak mungkin disampaikan dengan kata-kata, dapat disajikan dengan gambar. Alangkah baiknya jika ilustrasi ditampilkan dalam bentuk foto-foto yang berwarna.
7. Evaluasi, Uji Coba, dan
Revisi
Sebelum
diterbitkan dan digunakan secara luas, buku teks pelajaran harus melalui
beberapa tahapan terlebih dahulu guna mengetahui kelayakannya. Evaluasi buku
teks pelajaran dilakukan oleh ahli materi, desainer pembelajaran, dan editor.
Ketiga pihak dapat memberi kritik dan saran yang membangun tentang buku teks
pelajaran tersebut. Setelah evaluasi, dilakukan uji coba kepada kelompok kecil
sasaran atau peserta didik. Kelompok kecil peserta didik ini memiliki tingkat
kemampuan yang berbeda-beda (cerdas, sedang, dan kurang). Revisi dilakukan
berdasarkan hasil uji coba.
8. Penerbit
Kirimkan
naskah yang telah dibuat kepada pihak penerbit untuk diterbitkan secara luas.
Selama proses penerbitan buku, penulis harus senantiasa menjalin komunikasi
dengan pihak penerbit guna memantau perkembangan buku teks pelajaran yang
ditulisnya.
E. Sistematika
Penulisan Buku Teks Pelajaran
Penulisan
buku teks pelajaran hendaknya didahului dengan penyusunan kerangka penulisan.
Kerangka penulisan disusun berdasarkan kosep dasar ilmu yang bersangkutan,
sesuai dengan tema dan judul yang akan ditulis.
1.
Penggunanan Bahasa Indonesia Dalam Penulisan Buku
Teks Pelajaran
Penulisan
buku teks pelajaran hendaknya menggunakan bahasa jelas, tepat formal dan lugas.
Kejelasan dan ketepatan isi dapat diwujudkan dengan menggunakan kata dan
istilah yang jelas`dan tepat, kalimat yang tidak berbelit belit dan struktur
alinea yang runtut,kelugasan dan keformalan gaya bahasa digunakakan dengan
menggunakan kalimat fasif, hindarilah pengunaan kata kata sepeti saya kami,
kemudian tuliskan kegiatan yang dilakukan penulis, seperti penulis atau
peneliti tapi inipun hindari sesedikit mungkin.dalam menggunakan bahasa
Indonesia baku hendaknya memperhatikan :
a. Kaidah
Bahasa Indonesia yang digunakan adalah ejaan yang disempunakan
(EYD)
b. Penerapan
kaidah Ejaan
c. Pemakaian
tanda baca
2.
Pengetikan Naskah Buku Teks Pelajaran
Dalam
pengetikan naskah diktat ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
a. Kertas
yang digunakan adalah kertas jenis HVS putih, ukuran kuarto atau polio
tergantung selera tetapi umunya ukuran kuarti, mbidang pengetikan pun
berjaeak 4 cm dari tepi kiri, dan 3 cm tepi atas, tepi kanan dan tepi
bawah, sebuah alinea tidak dimulai pada bagian halaman yang hanya memuat kurang
dari tiga baris.
b. Diktat
ditulis dengan computer yang baku baik jenis huruf maupun ukuran hurufnya,
pengetikan dengan menggunakan rata kanan dan tidak boleh mengorbankan aturan
spasi atarkata dalam teks pelajaran.
c. Awal
alinea diketik npada ketukan keenam dari batas kiri bidang pengetikan . sesudah
tand baca titik, titik dua, titik koma, dan koma hendaknya diberi satu ketikan
kosong. Istilah tertentu yang belum lazim ditulis digaris bawahi atau ditulis
dengan huruf miring. Dalam pengetikan juga harus diperhatkan antara lain :
· Jenis
dan ukuran huruf
· Modus
huruf
· Spasi
· Tabel
dan gambar
3.
Ilustrasi Dan Perwajahan
Buku
teks walaupun dibuat oleh seorang guru, maupun widyaiswara yang pada jaman
komputer belum banyak dipergunakan ilustrasi dibuat dengan gambar maupun foto
dilakukan oleh tenaga ahli tertentu yang biasa desebut ilustrator, tetapi
setelah komputer banyak digunakan, karena fasilitas untuk pemakaian ilustrasi
ada pada komputer , ilustrasi bisa ditulis dan diatur sendiri, karena pengeditan
dan perancangan wajah sudah ada fasilitasnya dalam hal ilisutrasi seorang
penulis buku teks haris memperhatikan masalah masalah :
a. Format
buku teks pelajaran agar enak dibaca.
b. Tata
letak untuk mempermudah pemahaman isi buku dan mendapatkan kenyamanan membaca.
c. Tipografi
yang menyangkut nama dan jenis huruf, panjang baris, ukuran huruf.
d. Ilustrasi
agar sajian visual yang tidak mungkin disampaikan dengan kata dapat disajikan
dengan gambar, ilustrasi sangat menarik jika berupa foto foto yang berwarna.
4.
Petunjuk Teknis Penulisan Buku Teks Pelajaran
Untuk
melakukan penulisan buku teks, dibawah ini ada beberapa
petunjuk praktis yang dapat dijadikan pedoman penulisan antara lain
a. Hal hal
yang harus diperhatikan :
· Berilah jarak 3 spasi antara table atau gambar dengan teks sebelum
dan sesudahnya.
· Judul table atau gambar diketik pada halaman yang sama dengan table atau
gambarnya, penyebutan menggunakan table atau gambar.
· Tepi kanan teks tidak harus rata , oleh karena itu kata pada akhir baris
tidak harus dipotong. Jika terpaksa dipotong tanda hubungnya ditulis setelah
huruf akhir, tanpa disisipi spasi, bukan diletakkan dibawahnya.
· Tempatkan nomor halaman di pojok kanan atas pada setiap halaman ,
kecuali pada halaman pertama setiap bab dan halaman bagian awal.
· Semua nama pengarang dalam daftar rujukan harus ditulis.
· Nama awal atau nama tengah dapat disingkat asalkan dilakuan secara
konsisten.
b. Hal hal
yang tidak boleh dilakukan :
· Tidak boleh ada bagian yang kosong pada akhir halaman kecuali jika
halamamn tersebut merupakan akhir bab.
· Tidak boleh memotoing table atau gambar.
· Tidak boleh memberi garis vertikal antara kolom pada table kecuali
terpaksa.
· Tidak boleh memberi tanda apapun sebagai tanda berakhirnya suatu bab.
· Tidak boleh menempatkan sub judul dan identitas table pada akhir
halaman.
· Rincian tidak boleh menggunakan tanda hubung (-) tetapi menggunakan
bullet (*) untuk penulisan yang dilakukan dengan menggunakan komputer.
· Tidak boleh menambah spasi antarkata dalam suatu baris yang bertujuan
meratakan tepi kanan.
· Daftar rujukan tidak boleh diletakkan di kaki halaman atau akhir setiap
bab, daftar rujukan hanya dapat ditempatkan setelah bab akhir
F. Bagian-Bagian
Dari Buku Teks Pelajaran
Umumnya buku terdiri dari tiga bagian yang
mencakup :
1.Bagian awal yang berisi :
a. Halaman cover, bersisi tentang judul, pengarang, gambar sampul , nama
departemen, tahun terbit.
b. Halaman judul , berisi judul, pengarang/penulis, gambar sampul,
tahun terbit, nama depertemen
c. Daftar isi, yang membuat, judul bab, sub bab, dan nomor halaman
d. Daftar lain seperti : daftar gambar, daftar table, daftar lampiran.
2. Bagian isi
Bagian
ini berisi bab-bab, dan setiap bab terdiri sub bab-sub bab dan pokok pokok
bahasan yang menjadi inti naskah buku dan memuat uraian penjelasan, proses
operasional atau langkah kerja dari setiap bab maupun sub bab. Dengan demikian
paragraf merupakan unit terkecil suatu pokok bahasan. Paragraf tersebut harus
saling mendukung dan merupakan suatu kesatuan yang koheren. Apabila diperlukan
penjelasan dan uaraian dari masing-masing bab dilengkapi dengan table, bagan,
gambar dan ilustrasi lain. pada baigian isi buku dikelompokkan menjadi beberapa
bab, dalam setiap bab disamping berisi informasi umumnya diakhiri dengan
rangkuman dan latihan soal.
3. Bagian akhir
Pada bagian akhir dari suatu buku biasanya berisi
antara lain :
a. lampiran, bila lampiran lebih dari satu lembar harus diberi nomor urut
arab
b. Glosarium (jika ada), kata/istilah yang berhubungan dengan uraian diktat
sehingga memudahkan pemahaman pembanca
c. Kepustakaan, ada beberapa cara menulkiskan kepustakaan, namum namum demi
keseragaman dipilih satu dari sekian cara tersebut, sengan ketentuan sebagai
berikut :
· Hendaknya digunakan buku acuan yang relevan dengan bahan kajian yang
akan ditulis, tidak ketinggagalan perkembangan teknologi dan sesuai dengan
disiplin ilmu