Cara Menulis Buku Teks Pelajaran



Contoh Buku Teks

Secara definisi buku teks adalah sarana belajar yang digunakan di sekolah-sekolah dan di perguruan tinggi untuk menunjang suatu program pengajaran. (Buckingham, 1958 :1523). Buku teks adalah rekaman pikiran rasional yang disusun untuk maksud-maksud dan tujuan-tujuan intruksional (Hall_Quest, 1915). Buku teks adalah buku standar/buku setiap cabang khusus studi” dan dapat terdiri dari dua tipe yaitu buku pokok/utama dan suplemen/tambahan. (Lange, 1940). “Buku teks adalah buku yang dirancang buat penggunaan di kelas, dengan cermat disusun dan disiapkan oleh para pakar atau para ahli dalam bidang itu dan diperlengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang sesuai dan serasi”. (Bacon, 1935). 

“Buku teks adalah sarana belajar yang biasa digunakan di sekolah-sekolah dan di perguruan tinggi untuk menunjang suatu program pengajaran” dalam pengertian modern dan yang umum dipahami. (Buckingham, 1958 : 1523). 

Dari beberapa definisi tersebut, disimpulkan bahwa buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar, yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu buat maksud dan tujuan-tujuan intruksional, yang diperlengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang suatu program pengajaran.

A.    Analisi Kebutuhan Buku Teks.
1.      Analisi Kurikulum
Analisi kurikulum diarahkan pada kompetensi-kompetensi mana yang bahan ajaranya perlu dikembangkan dalam buku teks. Penulisan buku teks mempelajari standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang menandai bahwa suatu KD telah dicapai, materi pokok, pengalaman belajar, alokasi waktu, dan sistem evaluasinya yang dilakukan oleh peserta didik. Untuk aspek standar kompetensi dan kemampuan dasar, sudah ada dalam kurikulum.
a.      Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah kebulatan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai siswa dalam mempelajari suatu mata pelajaran. Cakupannya adalah berupa standar isi berkenaan dengan keilmuan serta standar keilmuan yang berkenaan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Jumlah standar kompetensi sangat tergantung pada cakupan keiluam setiap jenis mata pelajaran dan jenjang pendidikannya.
b.      Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar yang dijabarkan dari standar kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, serta sikap minimal yang harus dikuasai siswa. Masing masing standar kompetensi diturunkan ke dalam beberapa kompetensi dasar.
1)     Materi Pokok (Materi Pembelajaran)
Materi pokok atau materi pembelajaran merupakan materi materi pokok yang harus dipelajari siswa sabagai sasaran pencapaian kompetensi dasar. Materi yang dikembangkan penulisan buku teks harus memerhatikan segi cakupan, jenis serta kedalamannya. Segi cakupan materi pokok harus dapat membangkitkan keseluruhan dan keutuhan kompetensi dasar yang ingin dicapai. Dari jenisnya materi pokok dapat diarahkan pada ranah dan isinya. Dari ranah mengarah pada penguasaan pengetahuan, keteerampilan dan sikap. Dari isi berupa fakta, konsep, prinsip, rumus, aturan dan prosedur. Dilihat dari kedalamannya, materi pokok harus memperhatikantahapan, susunan, variasi dan kepaduan. Dari segi tahapan materi pokok harus tersaji dari yang mudah kesukar, sederhana kekompleks, konkret keabstrak.dalam hal susunan didasarkan struktur keilmuan tertentu. Dalam hal variasi materi pokok memerhatikan keragaman penyajiana agar terlihat menarik dan tidak terkesan monoton.dalam hal perpaduan mengintegrasikan aspek yang dapat mencapai keefektifan kompetensi seperti aspek ilustrasi, media sampai aspek kebermaknaan dalam kehidupan.
2)     Pengalaman Belajar
Pengalaman belajar adalah serangkaian kegiatan siswa dalam rangka pencapaian kompetensi yang telah dirumuskan dalam bentuk indikator-indikator yang dipastikan sebagai cerminan kompetensi dasar. Bagi penulis buku teks, pengalaman belajar tidak hanya diartikan sekedar kegiatan membaca uraian suatu konsep atau teori yang dikemas dalam bentuk bacaan, tetapi lebih dari itu pengalaman belajar haruslah menjadi kegiatan yang dapat mendorong siswa  agar mampu menghayati dan mengalami sendiri sehingga bermakna bagi siswa.
3)     Alokasi Waktu
Alokasi waktu adalah rentangan waktu yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran dalam rangka pencapaian kompetensi dasar.

2.      Analisi Sumber Belajar
Sumber belajar adalah asal perolehan informasi, pengetahuan, dan pengalaman terkait dengan materi pokok atau bahan ajar yang menjadi sasaran pembelajaran. Secara teknis, sumber belajar yang digunakan sebagai bahan penyusunan bahan ajar perlu dianalisi. Analisinya meliputi terhadap ketersediaan, kesesuaian, dan kemudahan dalam memanfaatkannya.
3.      Analisi Karakteristik Siswa
Analisi karakteristik siwa ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi dan perkembangan siswa, yaitu siswa yang akan menjadi sasaran bukub teks.  Kebutuhan atau motivasi siwa merupakan kekuatan yang dapat menimbulkan tingkat antusiasme dan semangat dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri maupun dari luar individu itu sendiri.

B.     Penyusunan Peta Bahan Ajar
Penyusunan peta bahan ajar ini dapat dilakukan setelah diketahui berapa banyak bahan ajar yang harus disiapkan melaui analisis kebutuhan bahan ajar yang terdapat dalam kurikulum.
Dala penyusunan peta bahan ajar, akan diketahui:
(1)  Jumlah bahan ajar yang harus ditulis atau dikembangkan;
Pengetahuan terhadap jumlah bahan ajar yang harus ditulis dalam satuan pembelajaran tertentu (satuan semester atau satuan tahunan) akan sangat membantu dalam menentukan seberapa seberapa jam pembelajaran setiap bahan ajar.
(2)   Sekuensi atau urutan bahan ajar yang akan dikembangkan dalam satuan pembelajaran tertentu;
Jumlah dan sekuensi bahan ajar ini sangat diperlukan dalam menentukan pengelompokkan dan prioritas penulisan.bahan ajar mana yang disajikan lebih dulu dan bahan ajar mana yang disajikan kemudian. Penentuan sekuensi ini ditentukan pada jenjang kekompelksan bahan ajar, yang lebih mudah tentu disajikan lebih dulu baru kemudian yang sukar.

Langk      ah-langkah Penyusunan Buku Teks Pelajaran
            Langkah-langkah ini dimaksudkan untuk memberikan bimbingan menulis, bukan hanya memberikan pengetahuan tentang cara menulis. Adapun langkah-langkah tersebut adalah:
1.      Merencanakan pendekatan sistem
Pendekatan sistem memiliki enam komponen besar, yaitu: 1) analisis, 2) desain, 3) pengembangan, 4) uji coba dan revisi, 5) implementasi, dan 6) evaluasi sumatif. Hal ini perlu dilakukan untuk memperoleh hasil yang maksimal.
2.      Melakukan analisis kebutuhan
Perlu dilakukan untuk meyakinkan diri penulis bahwa buku yang akan ditulis sangat dibutuhkan oleh peserta didik. Dalam hal ini perlu menganalisis tingkat perkembangan psikologi peserta didik, kondisi sosio-kulutral, minat dan motivasi siswa, biaya, dll. Khusus di Sumatera Barat, perlu memperhatikan budaya Minangkabau sehingga penulisan buku tersebut dapat mengintegrasikan budaya Minangkabau yang mendukung materi, seperti pepatah, kehidupan  para tokoh Minang yang berprestasi, dsb.
3.      Mendiskripsikan kelompok sasaran
Sasaran buku tersebut tentu tingkat siswa, apakah di SD, SMP, atau setingkat SMA. Hanya saja perlu mendalami karakteristik masing-masing tingkatan tersebut, seperti analisis kebutuhan di atas. Hanya saja, langkah ketiga ini merumuskan lebih jelas lagi tentang sasaran tersebut.
4.      Melakukan kerja sama dengan ahli bidang studi
Penulisan buku sebaiknya berdiskusi dengan orang lain untuk bertanya atau bertukar pikiran,  terutama dari aspek bidang studi. Orang lain yang dimaksud sebaiknya ahli bidang studi yang dapat dijadikan sebagai narasumber yang bertanggung jawab.
5.      Menuliskan kompetensi yang dapat diukur
            Perlu merumuskan kompetensi yang akan dicapai oleh peserta didik dengan memper- hatikan waktu yang dibutuhkan.
6.      Melakukan analisis piramida
Analisis piramida merupakan teknik yang bermanfaat untuk mengidentifikasi seluruh kompetensi dan sub-kompetensi yang diperlukan. Selainjutnya menyusun satu sama lain secara logis sehingga mudah dipelajari. Cara yang terbaik adalah dengan memulai dari tujuan (goal) kemudian berjalan mundur untuk mengetahui kompetensi-kompetensi yang diperlukan.



7.      Mengidentifikasi jenis belajar, pemilihan metode dan media, dan peta belajar.
Langkah ketujuh ini dilakukan dengan memperhatikan jenis materi dan tingkat sasaran peserta didik. Perlu pula mengidentifikasi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
8.      Menentukan struktur pelajaran dan desain pertanyaan
Struktur pelajaran harus tergambar dalam profil tulisan pada setiap Bab/tema. Struktur pelajaran ini disusun secara utuh, mulai dari pendahuluan sampai tindak lanjut setelah melakukan tes akhir pokok bahasan.
9.      Membuat lay-out halaman
Lay-out halaman hendaklah memperhatikan:
a.      Gambar di awal Bab
b.      Uraian materi standar
c.      Kegiatan siswa
d.      Jendela dan Gambar
e.      Informasi atau rumus-rumus yang penting
10. Melakukan penulisan naskah yang sesungguhnya
Setelah melakukan sembilan langkah sebelumnya, maka lakukanlah penulisan buku yang sesungguhnya dengan ketekunan dan kesabaran serta niat yang ikhlas.
11. Melakukan evaluasi
Setelah buku ditulis, sebaiknya dilakukan evaluasi dengan menempuh beberapa tahap, yaitu:
a.      Review ahli bidang studi, desain pembelajaran, dan editorial.
b.      Uji coba satu-satu atau secara individual kepada siswa yang relatif cerdas, biasa dan kurang dengan memperhatikan responnya.
c.      Uji coba kelompok kecil sekitar 20-30 orang dengan mengamati respons mereka tanpa harus dibimbing.
d.      Uji coba lapangan nyata, setelah melakukan revisi dari tahapan sebelumnya.
e.      Evaluasi sumatif, yaitu untuk menentukan prestasi belajar siswa yang menggunakan    buku tersebut.
f.       Penutup

D.    Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penulisan Buku Teks Pelajaran
Dalam penulisan buku teks pelajaran, cukup banyak hal yang perlu diperhatikan. Berikut di antaranya:
1.     Kurikulum
Buku teks pelajaran yang ditulis harus mengacu pada kurikulum yang sedang berlaku. Penulis harus memahami isi kurikulum terlebih dahulu, materi, pokok bahasan, dan sub pokok bahasan apa yang tercantum di dalam kurikulum. Buku yang mengacu pada kurikulum, biasanya pasti dimanfaatkan oleh sekolah untuk mencapai tujuan instruksional, sehingga penulis tidak sia-sia menulis buku teks pelajaran tersebut.
2.     Sasaran/Peserta Didik
Sasaran dari penulisan buku teks pelajaran adalah peserta didik. Oleh karena itu, penulisan buku teks pelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik, seperti rentang usia dan jenjang pendidikannya, lingkungan sekitar, dan lain-lain. Dengan demikian, peserta didik akan merasa tertarik untuk belajar dengan buku teks pelajaran.
3.     Latar Belakang Bidang Keilmuan Penulis
Penulis sebaiknya menulis buku teks pelajaran sesuai dengan bidang ilmu yang dikuasainya. Hal ini dimaksudkan agar memudahkan penulis dalam mengembangkan naskahnya. Jika penulis merasa kesulitan, maka penulisan dapat dibantu oleh ahli materi lain. Dengan adanya kerjasama dengan ahli lain, maka penulis akan mendapat kritik dan saran dari berbagai pihak guna meningkatkan kualitas hasil tulisannya.
4.     Peta Kompetensi
Penulis harus membuat peta kompetensi guna membantu dalam mengembangkan dan menyusun naskahnya. Peta kompetensi dibuat berdasarkan kompetensi apa yang akan dicapai oleh peserta didik, dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Dengan adanya peta kompetensi, materi yang disajikan oleh penulis dalam buku teks pelajaran yang ditulisnya akan tersususn secara sistematis.
5.     Tata Bahasa
Penulis harus mampu mengemas materi dengan bahasa yang sederhana atau tidak bertele-tele, sehingga mudah dipahami oleh peserta didik. Bukan berarti menggunakan bahasa sehari-hari. Bahasa Indonesia yang digunakan harus baik dan benar dan disesuaikan dengan perkembangan peserta didik. Olah kembali jika terdapat bahasa terjemahan agar mudah dipahami, hindari terjemahan ‘google translate’. Lengkapi dengan glosarium untuk istilah-istilah tertentu, guna membantu peserta didik dalam memahami arti dari kosakata asing yang dirasa baru. Setidaknya ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan buku teks pelajaran berbahasa Indonesia: (1) Kaidah Bahasa Indonesia yang digunakan adalah ejaan yang disempunakan (EYD); (2) penerapan kaidah ejaan; dan (3) penggunaan tanda baca.

6.     Desain Grafis dan Ilustrasi
Buku teks pelajaran termasuk media cetak yang membutuhkan grafis dalam proses pembuatannya. Desain grafis buku teks pelajaran termasuk di dalamnya adalah pemilihan huruf, tabel, ilustrasi, warna, dan lain-lain yang berkaitan dengan tampilan grafis. Grafis buku teks pelajaran harus didesain agar dapat menarik perhatian peserta didik untuk membaca buku teks pelajaran tersebut. Desain grafis buku teks pelajaran yang kurang baik, akan dihindari oleh peserta didik karena cenderung membosankan, seperti buku yang penuh dengan teks dan tidak ada gambar. 
Gunakan ilustrasi atau gambar yang relevan, guna memperjelas materi yang disajikan. Ilustrasi tidak sekedar untuk memperjelas suatu materi, tetapi untuk menarik perhatian peserta didik juga. Sumber yang saya temui menuliskan bahwa ilustrasi kini tidak lagi menggunakan gambar lukisan, tetapi berupa gambar foto objek sesungguhnya. Mungkin terkecuali untuk gambar atau ilustrasi organ tubuh dan semacamnya, karena saya rasa tidak mungkin untuk menampilkan gambar nyata dari objek tersebut ke dalam buku teks pelajaran. 4 hal yang perlu diperhatikan dalam tampilan dan grafis buku teks pelajaran, di antaranya: (1) Format buku teks pelajaran didesain agar enak dibaca oleh peserta didik; (2) tata letak didesain untuk mempermudah peserta didik memahami isi buku dan mendapatkan kenyamanan membaca; (3) tipografi menyangkut nama dan jenis huruf, panjang baris, dan ukuran huruf; (4) ilustrasi digunakan agar sajian visual yang tidak mungkin disampaikan dengan kata-kata, dapat disajikan dengan gambar. Alangkah baiknya jika ilustrasi ditampilkan dalam bentuk foto-foto yang berwarna.
7.     Evaluasi, Uji Coba, dan Revisi
Sebelum diterbitkan dan digunakan secara luas, buku teks pelajaran harus melalui beberapa tahapan terlebih dahulu guna mengetahui kelayakannya. Evaluasi buku teks pelajaran dilakukan oleh ahli materi, desainer pembelajaran, dan editor. Ketiga pihak dapat memberi kritik dan saran yang membangun tentang buku teks pelajaran tersebut. Setelah evaluasi, dilakukan uji coba kepada kelompok kecil sasaran atau peserta didik. Kelompok kecil peserta didik ini memiliki tingkat kemampuan yang berbeda-beda (cerdas, sedang, dan kurang). Revisi dilakukan berdasarkan hasil uji coba.
8.     Penerbit
Kirimkan naskah yang telah dibuat kepada pihak penerbit untuk diterbitkan secara luas. Selama proses penerbitan buku, penulis harus senantiasa menjalin komunikasi dengan pihak penerbit guna memantau perkembangan buku teks pelajaran yang ditulisnya.

E.     Sistematika Penulisan Buku Teks Pelajaran
Penulisan buku teks pelajaran hendaknya didahului dengan penyusunan kerangka penulisan. Kerangka penulisan disusun berdasarkan kosep dasar ilmu yang bersangkutan, sesuai dengan tema dan judul yang akan ditulis.
1.         Penggunanan Bahasa Indonesia Dalam Penulisan Buku Teks Pelajaran
Penulisan buku teks pelajaran hendaknya menggunakan bahasa jelas, tepat formal dan lugas. Kejelasan dan ketepatan isi dapat diwujudkan dengan menggunakan kata dan istilah yang jelas`dan tepat, kalimat yang tidak berbelit belit dan struktur alinea yang runtut,kelugasan dan keformalan gaya bahasa digunakakan dengan menggunakan kalimat fasif, hindarilah pengunaan kata kata sepeti saya kami,  kemudian tuliskan kegiatan yang dilakukan penulis, seperti penulis atau peneliti tapi inipun hindari sesedikit mungkin.dalam menggunakan bahasa Indonesia baku hendaknya memperhatikan :
a.      Kaidah  Bahasa Indonesia yang digunakan adalah ejaan yang   disempunakan (EYD)
b.      Penerapan kaidah Ejaan
c.      Pemakaian tanda baca
2.         Pengetikan Naskah Buku Teks Pelajaran
Dalam pengetikan naskah diktat ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
a.      Kertas yang digunakan adalah kertas jenis HVS putih, ukuran kuarto atau polio tergantung selera tetapi umunya ukuran kuarti, mbidang pengetikan pun berjaeak  4 cm dari tepi kiri, dan 3 cm tepi atas, tepi kanan dan tepi bawah, sebuah alinea tidak dimulai pada bagian halaman yang hanya memuat kurang dari tiga baris.
b.      Diktat ditulis dengan computer yang baku baik jenis huruf maupun ukuran hurufnya, pengetikan dengan menggunakan rata kanan dan tidak boleh mengorbankan aturan spasi atarkata dalam teks pelajaran.
c.      Awal alinea diketik npada ketukan keenam dari batas kiri bidang pengetikan . sesudah tand baca titik, titik dua, titik koma, dan koma hendaknya diberi satu ketikan kosong. Istilah tertentu yang belum lazim ditulis digaris bawahi atau ditulis dengan huruf miring. Dalam pengetikan juga harus diperhatkan antara lain :
·        Jenis dan ukuran huruf
·        Modus huruf
·        Spasi
·        Tabel dan gambar
3.         Ilustrasi Dan Perwajahan
Buku  teks walaupun dibuat oleh seorang guru, maupun widyaiswara yang pada jaman komputer belum banyak dipergunakan ilustrasi dibuat dengan gambar maupun foto dilakukan oleh tenaga ahli tertentu yang biasa desebut ilustrator, tetapi setelah komputer banyak digunakan, karena fasilitas untuk pemakaian ilustrasi ada pada komputer , ilustrasi bisa ditulis dan diatur sendiri, karena pengeditan dan perancangan wajah sudah ada fasilitasnya dalam hal ilisutrasi seorang penulis buku teks haris memperhatikan masalah masalah :
a.      Format buku teks  pelajaran agar enak dibaca.
b.      Tata letak untuk mempermudah pemahaman isi buku dan mendapatkan kenyamanan membaca.
c.      Tipografi yang menyangkut nama dan jenis huruf, panjang baris, ukuran huruf.
d.      Ilustrasi agar sajian visual yang tidak mungkin disampaikan dengan kata dapat disajikan dengan gambar, ilustrasi sangat menarik jika berupa foto foto yang berwarna.
4.         Petunjuk Teknis Penulisan Buku Teks Pelajaran
Untuk melakukan penulisan buku teks, dibawah ini ada beberapa    petunjuk praktis yang dapat dijadikan pedoman penulisan antara lain
a.      Hal hal yang harus diperhatikan :
·        Berilah jarak 3 spasi antara  table atau gambar dengan teks sebelum dan sesudahnya.
·        Judul table atau gambar diketik pada halaman yang sama dengan table atau gambarnya, penyebutan menggunakan table atau gambar.
·        Tepi kanan teks tidak harus rata , oleh karena itu kata pada akhir baris tidak harus dipotong. Jika terpaksa dipotong tanda hubungnya ditulis setelah huruf akhir, tanpa disisipi spasi, bukan diletakkan dibawahnya.
·        Tempatkan nomor halaman di pojok kanan atas pada setiap halaman , kecuali pada halaman pertama setiap bab dan halaman bagian awal.
·        Semua nama pengarang dalam daftar rujukan harus ditulis.
·        Nama awal atau nama tengah dapat disingkat asalkan dilakuan secara konsisten.
b.      Hal hal yang tidak boleh dilakukan :
·        Tidak boleh ada bagian yang kosong pada akhir halaman kecuali jika halamamn tersebut merupakan akhir bab.
·        Tidak boleh memotoing table atau gambar.
·        Tidak boleh memberi garis vertikal antara kolom pada table kecuali terpaksa.
·        Tidak boleh memberi tanda apapun sebagai tanda berakhirnya suatu bab.
·        Tidak boleh menempatkan sub judul dan identitas table pada akhir halaman.
·        Rincian tidak boleh menggunakan tanda hubung (-) tetapi menggunakan bullet (*) untuk penulisan yang dilakukan dengan menggunakan komputer.
·        Tidak boleh menambah spasi antarkata dalam suatu baris yang bertujuan meratakan tepi kanan.
·        Daftar rujukan tidak boleh diletakkan di kaki halaman atau akhir setiap bab, daftar rujukan hanya dapat ditempatkan setelah bab akhir

F.     Bagian-Bagian Dari Buku Teks Pelajaran
Umumnya  buku terdiri dari tiga bagian yang mencakup :
1.Bagian awal yang berisi :
a.      Halaman cover, bersisi tentang judul, pengarang, gambar sampul , nama departemen, tahun terbit.
b.      Halaman judul , berisi judul, pengarang/penulis, gambar sampul,  tahun terbit, nama depertemen
c.      Daftar isi, yang membuat, judul bab, sub bab, dan nomor halaman
d.      Daftar lain seperti : daftar gambar, daftar table, daftar lampiran.
2. Bagian isi
Bagian ini berisi bab-bab, dan setiap bab terdiri sub bab-sub bab dan pokok pokok bahasan yang menjadi inti naskah buku dan memuat uraian penjelasan, proses operasional atau langkah kerja dari setiap bab maupun sub bab. Dengan demikian paragraf merupakan unit terkecil suatu pokok bahasan. Paragraf tersebut harus saling mendukung dan merupakan suatu kesatuan yang koheren. Apabila diperlukan penjelasan dan uaraian dari masing-masing bab dilengkapi dengan table, bagan, gambar dan ilustrasi lain. pada baigian isi buku dikelompokkan menjadi beberapa bab, dalam setiap bab disamping berisi informasi umumnya diakhiri dengan rangkuman dan latihan soal.
3. Bagian akhir
Pada bagian akhir dari suatu buku biasanya berisi antara lain :
a.      lampiran, bila lampiran lebih dari satu lembar harus diberi nomor urut arab
b.      Glosarium (jika ada), kata/istilah yang berhubungan dengan uraian diktat sehingga memudahkan pemahaman pembanca
c.      Kepustakaan, ada beberapa cara menulkiskan kepustakaan, namum namum demi keseragaman dipilih satu dari sekian cara tersebut, sengan ketentuan sebagai berikut :
·         Hendaknya digunakan buku acuan yang relevan dengan bahan kajian yang akan ditulis, tidak ketinggagalan perkembangan teknologi dan sesuai dengan disiplin ilmu