Pedoman Umum Pementukan Istilah

Internet
    Beberapa konsep Dasar
a.      Definisi Istilah
Istilah ialahkata atau gabungan kata yang dengan cermatnmengungkapkan konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
b.      Tata Istilah dan Tata Nama
Tata istilah ialah perangkat peraturan pembentukan istilah dan kumpulan istilah yang dihasilkannya. Tata nama istilah ialahbperangkat peraturan penamaan beberapa cabang ilmu, seperti kimia dan iologi beserta kumpulan nama yang dihasilkannya.
c.       Istilah Khusus dan Istilah Umum
Istilah khusus ialah istilah yang pemakaiannya dan atau maknanya teratas pada sesuatu bidang tertentu sedangkan istilah umum ialah istilah yang menjadi unsure bahasa yang digunakan secara umum.
Contoh:
Istilah khusus:                              Istilah Umum:
Diagnosis                                       Daya
Pidana                                           penilaian
d.      Kata Dasar Peristilahan
Kata dasar peristilahan ialah bentuk bahasa yang dipakai sebagai istilah dengan tidak mengalami penurunan bentuk, atau yang dipakai sebagai sebagai alas istilah yang berbentuk turunan.
Contoh:
                  Kata Dasar                              Bentuk Turunan
                  Impor                                      pengimpor
                  Ion                                           pengionan
                  Kasasi                                      dikasasi
                                    Kelola                                      mengelola, dikelola, pengelola, pengelolaan
                  Proklamasi                              memproklamasi
                    Terap                                     menerapkan, diterapkan, terapan, penerapan
e.      Imbuhan peristilahan
Imbuhan peristilahan ialah bentuk yang ditambahakan pada bentuk dasar sehingga menghasilkan bentuk turunan yang dipakai sebagai istilah. Imbuhan berupa awalan, akhiran, dan sisipan atau gaungannya.
Misalnya:

                  Pen + cacah                               pencacah
                  Tapis + an                                  tapisan
                  Klorin + I                                    klorini
                  Ke + jenuh + an                         kejenuhan
                  G + el + igi                                 geligi
f.        Kata berimbuhan peristilahan
Kata berimbuhan peristilahan ialah istilah ( berbentuk turunan) yang terdiri atas kata dasar dan imbuhan.
Msalnya:
Bersistem
Pendakwaan
g.      Kata Ulang Peristilahan
Kata ulang peristilahan ialah istilah yang berupa ulangan kata dasarseutuhnya atau sebagiannya, dengan atau tanpa pengimbuhan dan perubahan bunyi.
Misalnya:
                  Jari                               jejari
                  kuning                         kekuning-kuningan
                  langit                           angit-langit
                  pohon                          pepohonan
                  tua                               tetua
                  warna                          warna-warni
h.      Gabungan kata peristilahan
Gabungan kata peristilahan ialah istilah yang terbentuk dari beberapa kata.
Misalnya:
                  Angkatan bersenjata               persegi panjang
                  Komisaris utama                     daya angkut
i.        Perangkat kata peristilahan
Perangkat kata peristilahan ialah kumpulan istilah yang dijabarkan dari bentuk yang sama, baik dengan proses penambahan, pengurangan, maupun dengan proses penurunan kata.
Misalnya:
                  -sorb                                        -erap
                  Absorb                                     serap
                  Absorbate                                zat terserap, absorbat
                  Absorbent (nomina)                zat penyerap, absorben
2.      Sumber istilah
a.      Kosakata Bahasa Indonesia
Kata Indonesia yang dapat dijadikan bahan istilah ialah kata umum, baik yang lazim maupun yang tidak lazim yang memenuhi salah satu syarat atau lebih yang erikut ini.
1)      Kata yang dengan tepat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang dimaksudkan, sperti tunak (steady), telus (percolate), imak (simulate).
2)      Kata yang lebih singkat daripada yang lain yang berujukan sama,seperti gula jika dibandingkan dengan tumbuhan pengganggu, suaka (politik) dibandingkan dengan perlindungan (politik).
3)      Kata yang tidak bernilai rasa (konotasi) buruk dan yang sedap didengar (eufonik), seperti pramuria jika tidak dibandingkan dengan hostes, tunakarya dibandingkan dengan penganggur.
Di sampung itu, istilah dapat erupa kata umum yang diberi makna baru atau makna khusus dengan jalan menyempitkan atau meluskan makna asalnya.
Misalnya:
                    Berumah dua              garam             garis bapak
                    Gaya                            hari jatuh        hitung dagang
                    Pejabat teras               peka                suaka politik
                    Tapak                          titik sudut
b.      Kosakata bahasa serumpun
Jika di dalam bahasa Indonesia tidak ditemukan istilah yang dengan tepat dapat mengungkapkan konsep, proses, keadaan atau sifat yang dimaksudkan, maka istilah dicari dalam bahasa serumpun, baik yang lazim maupun yang tidak lazim, yang memenuhi ketiga syarat yang disebutkan pada poin 1.
Misalnya:
                  Istilah yang lazim
                              Gambut (Banjar)                     peat (Inggris)
                              Nyeri (Sunda)                          pain (Inggris)
                              Timbel (Jawa)                         lead (Inggris)
                  Istilah yang tidak lazim atau kuno
                  Gawai (Jawa)                                                              device  (Inggris)
                  Luah (Bali, Bugis, Minangkabau, Sunda)                    discharge (Inggris)
c.       Kosakata Bahasa Asing
Jika baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa serumpun tidak ditemukan istilah yang tepat, maka bahasa asing dapat dijadikan sumber peristilahanIndonesia. Istilah bare dapat dibentuk dengan jalan menerjamahkan, menyerap, dan menyerap sekaligus menerjamahkan istilah asing.
1)   Penerjamahan istilah asing
Istilah baru dapat dientuk dengan menerjamahkan istilah asing.
Misalnya:
            Samenwerking                        kerjasama
            Balanced budget                     anggaran berimbang
        Dalam penerjamahan istilah asing tidak selalu perlu, bentuk yang berimbang arti satu-lawan-satu. Yang pertama-tama harus diikhtiarkan ialah kesamaan dan kepadanan konsep, bukan kemiripan bentuk luarnya atau makna harfiahnya.
        Dalam pada itu, medan makna dan cirri makna istilah bahasa asing masing-masing perlu diperhatikan.
        Misalnya:
                     Begrotingspost                        mata anggaran
                     Brother-in-law                        ipar laki-laki
                     Medication                              pengobatan
                     Network                                  jaringan
        Istilah dala sebaikm bentuk positif sebaiknya tidak diterjamahkan dengan istilah dalam bentuk negative dan sebaliknya. Misalnya, bound morpheme diterjemhkan dengan morfem terikat bukan dengan morfem tak bebas.
2)   Penyerapan istilah asing
Demi kemudahan pengalihan antarbahasa dan keperluan masa depan, pemasukan istilah asing, yang bersifat internasional, melalui proses penyerapan dapat dipertimbangkan jika salah satu syarat atau lebih yang berikut ini dipenuhi.
a)      Istilah serapan yang dipilih lebih cocok karena konotasinya.
b)      Istilah serapan yang dipilih lebih singkat jika dibandingkan dengan terjemahan Indonesianya.
c)      Istilah serapan yang dipilih dapat mempermudah tercapainya kesepakatan jika istilah Indonesia terlalu banyak sinonimnya.
         Proses penyerapan itu dapat dilakukan dengan atau tanpa pengubahan yang serupa penyesuaia ejaan dan lafal.
Contoh:
Istilah Asing
Istilah Indonesia yang Dianjurkan
Istilah Indonesia yang Dijauhkan
a.anus
  faeces
 urine
Anus
Feses
urine
Lubang pantat
Tahi
Kencing
b. ampulation

   decibel
  lip rounding
  marathon
  oxygen
  chemistry
Amputasi

Decibel
Labialisasi
Maraton
Oksigen
kimia
Pemotongan (pembuangan) anggota badan
Stuan ukuran, kekerasan suara
Pembundaran bibir
Lari jarak jauh
Zat asam
Ilmu urai
d. dysentery

   energy
  horizon
narcotic
Disentry

Energy
Horizon
narkotik
Sakit murus, berak darah; mejan
Daya; gaya; tenaga; kekuatan
Kakilangit, ufuk cakrawa
Madat; obat bius; sandu; opium; dadah; ganja
3)         Penerapan dan penerjamahan sekaligus
Istilah bahasa Indonesia dapat dibentuk dengan jalan menyerap dan menerjamahkan istilah asing sekaligus.



Misalnya:
                        Bound morpheme                   morpem terikat
                        Clay colloid                              koloid lempung
                        Clearance volume                   volume ruang bakar
                        Subdivision                              subbagian
4)      Macam dan Sumber Bentuk Serapan
Istilah yang diambil dari bahas asing dapat berupa bentuk dasar atau bentuk turunan. Pada perinsipnya dipilih bentuk tunggal, kecuali kalau konteksnya condong pada bentuk  jamak pemilihan bentuk tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan (1) konteks situasi dan ikatan kalimat, (2) kemudahan belajar bahasa, dan (3) kepraktisan.
Demi keseragaman, sumber rujukan yang diutamakan ialah istilah Inggris yang pemakainya sudah Internasional, yakni yang dilazimkan oleh para ahli dalam bidangnya. Penulisan istilah itu sedapat-dapatnya dilakukan dengan mengutamakan ejaanya dalam bahasa sumber tanpa mengaaikan segi lafal.
Misalnya:
                                    Bound morpheme                   morpem terikat
                                    Clay colloid                              koloid lempung
                                    Clearance volume                   volume ruang bakar
                                    Subdivision                              subbagian
5)      Istilah Asing yang bersifat Internasional
Istilah asing yang ejaannya ertahan dalam banyak bahasa dipakai juga dalam bahasa Indonesia dengan syarat diberi garis bawah atau dicetak miring.
Misalnya:
            Allegro moderato       ‘kecepatan sedang’ (dalam music)
            Ceteris paribus            ‘jika hal-hal lain tetap tidak berubah’
Esprit de corps            ‘semangat setia kawan’
‘rasa setia kawan kelompok’
In vitro                         ‘di dalam tabung’; melalui percobaan laboratorium’
            Status quo                   ‘keadaan yang sekarang’
Vis avis                                    ‘terhadap’; (yang) berhadapan dengan’
3.      Aspek Tata Bahasa dalam Peristilahan         
a.      Penggunaan kata dasar
Istilah dapat berbentuk kata dasar
Misalnya:
                  Asam               gaya                rumput
                  Sudut               volt                  watt
Jika bentuk dapat dipilih antara kata dasar dan kata turunan, bentuk kata dasarlah yang diprioritaskan dengan syarat bahwaa konsep dasarnya tidak berubah.
Misalnya:
                  Gulma lebih baik daripada tumbuhan pengganggu
                  Harga jual lebih baik daripada harga penjualans