Klausa
adalah satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang sekurang-kurangnya
terdiri atas subjek dan predikat. Klausa atau gabungan kata itu berpotensi
menjadi kalimat .
A. Berdasarkan
Fungsi
Klausa
bedasarkan fungsi yaitu:
1. Subjek.
Subjek adalah
bagian klausa yang berwujud nomina, atau frasa nominal, pronominal, atau frasa
pronominal yang kesemuanya menandai apa yang dikatakan oleh pembicara. Subjek
biasanya mendahului predikat.
Subjek dan predikat dibedakan
menurut hal-hal berikut:
a. Urutan
dalam klausa: subjek mendahului predikat
b. Ciri
morfologi. Predikat yang terdiri atas verba (predikat verbal sering ditandai
oleh apik seperti me- dan ber-)
c. Ketakrifan
leksem. Subjek diisi oleh leksem takrif (seperti itu, sang, atau anam diri),
sedangkan predikat (terutama predikat nominal) diisi oleh leksem tak takrif
(pronominal). Contoh:
-
Kami
sekeluarga berlibur
-
Berenang
itu menyehatkan
Kedua klausa itu merupakan klausa
inti karena terdiri atas subjek (kami sekeluarga, berenang itu) serta predikat (berlibur,
menyehatkan). Kedua klausa itu dapat menjadi inti kalimat, yang
bagian-bagiannya juga tetap menduduki fungsi subjek dan predikat, seperti:
-
Kami
sekeluarga bulan yang lalu berlibur di Bali
-
Berenang
itu ternyata
dapat turut menyehatka fisik dan mental.
2. Objek
Objek adalah
bagian klausa yang berwujud nomina atau frasa nominal yang melengkapi verba
transitif. Objek dikenai perbuatan yang disebutkan dalam predikat verbal. Objek
dapat dibagi menjadi objek langsung dan objek tak langsung.
Objek langsung adalah
objek yang langsung dikenai perbuatan yang disebutkan dalam predikat verbal.
Sedangkan objek tak langsung adalah objek yang menjadi penerima atau yang
diuntungkan oleh perbuatan yang terdapat dalam predikat verbal.
Contoh objek langsung:
-
Bibi sedang menanak nasi
-
Ibu membawa minuman
Nasi
pada
contoh di atas merupakan objek bagi verba menanak
dan minuman menjadi objek pada verba membawa.
Contoh objek tak langsung:
-
Bibi sedang menanakkan nasi untuk kita semua
-
Ibu membawakan minuman untuk ayah
Kita
semua objek tak langsung bagi verba menanakkan, sedangkan untuk ayah
objek taklangsung bagi verba membawakan.
Objek
langsung (OL) masih dibedakan atas objek langsung afektif (OLA) dan
objek langsung efektif (OLE). Objek langsung afektif (OLA) adalah objek
langsung yang dikenai oleh perbuatan yang terdapat dalam predikat verbal tetapi
tidak merupakan hasil perbuatan itu. Contoh:
-
Mereka menyampuli surat
(S) (P) (OLA)
Mereka menyampuli surat
Selanjutnya, objek langsung efektif
(OLE) adalah objek yang ditimbulkan sebagai hasil perbuatan yang terdapat dalam
predikat verbal. Contoh :
-
Mereka menulis surat
(S) (P) (OLE)
Mereka menulis surat
3. Pelengkap
Pelengkap biasa
juga disebut dengan komplemen yang juga merupakan unsur klausa. Pelengkap
adalah nomina, frasa nominal, atau frasa adjectival yang merupakan bagian dari
predikat verba yang menjadikan predikat itu lengkap.
Contoh:
-
Ia menjadi guru
-
Uangnya bertambah banyak
-
Pak Ali menganggap Susi patung yang bisu
-
Saya dianggap kancil
Kata
guru, banyak, patung yang bisu, dan
kancil pada klausa-klausa itu adalah pelengkap. Karena merupakan bagian
dari predikat verbal dari masing-masing konstruksi tersebut.
Berdasarkan
hubungan antara pelengkap, subjek, dan objek. Pelengkap dapat dibedakan:
a. Pelengkap
subjek, misalnya:
Ia menjadi guru
b. Pelengkap
objek, misalnya:
Pak Ali menganggap Susi patung yang bisu
c. Pelengkap
pelaku, misalnya:
Roti saya dimakan Ali
Pelengkap
pelaku adalah bagian klausa berupa nomina, frasa nominal, pronominal, atau
frasa pro nominal yang melengkapi predikat verba pasif dan secara semantic
merupakan pelaku
d. Pelengkap
musabab, misalnya:
-
Adik kehilangan uang
-
Ia bermandikan keringat
Pelengkap
musabab adalah bagian klausa berupa nomina atau frasa nominal yang melengkapi
verba pasif berkonfiks ke-an dan bermakna penderita atau yang melengkapi verba
berstruktur ber-V-kan
e. Pelengkap
homonimi, misalnya:
-
Wartawan bersenjatakan pena
-
Negara Indoesia berdasarkan pancasila
-
ia tidur berselimutkan embun
pelengkap
homonimi adalah bagian klausa berupa nomina atau frasa nominal yang secara
semantis merupakan spesifiksi dari nomina yang terdapat dalam predikatnya.
f. Pelengkap
resiprokal, misalnya:
Irak
pernah berperang dengan Iran
Pelengkap
resiprokal adalah bagian klausa berupa nomina atau frasa nominal yang
melengkapi verba resiprokal (verba kesalingan)
g. Pelengkap
pemeri, misalnya:
-
Tuti bersuami kaya lagi gagah
-
Ia beruang banyak
Pelengkap
pemeri adalah bagian klausa yang berupa adjektiva, frasa adjektiva, numeralia,
atau frasa numeralia yang memberikan sifat atau jumla dalam predikatnya
4. Keterangan
Keterangan merupakan baian luar
inti klausa yang berfungsi untuk meluaskan atau membatasi makna subjek atau
predikat.
Adapun keterangan yaitu:
a. Keterangan
akibat
b. Keterangan
alasan
c. Keterangan
alat
d. Keterangan
asal
e. Keterangan
kualitas
f. Keterangan
kuantitas
g. Keterangan
modalitas
h. Keterangan
berlawanan
i.
Keterangan peserta/penyerta
j.
Keterangan perwatasan
k. Keterangan
objek
l.
Keterangan sebab
m. Keterangan
subjek
n. Keterangan
syarat
o.
Keterangan tempat
p. Keterangan
tujuan
q. Keterangan
waktu (temporal)
r.
Keterangan similatif
s. Keterangan
kesalingan (resiprokal)
B. Berdasarkan
kategori
Berdasarkan
kategori (kelas kata) unsur segmental yang menjadi predikatnya dapat dibedakan
antara lain:
1. Klausa
verbal
Klausa verbal adalah klausa yang
predikatnya berkategori atau berupa verba.
Contoh:
![]() |
(sumber fhoto : Google Search) |
-
Nenek mandi
-
Kakek menari
-
Matahari terbit
Klausa verba terdiri atas:
a. Klausa
transitif yaitu klausa yang predikatnya berupa verba transitif, seperti nenek
menulis surat, kakek membaca buku silat.
b. Klausa
intransitive yaitu klausa yang predikatnya berupa verba intransitive, seperti
nenek menangis, adik melompat-lompat.
c. Klausa
refleksif yaitu klausa yang predikatnya berupa verba refleksif, seperti nenek
sedang berdandan, kakek sedang mandi.
d. Klausa
resiprokal yaitu klausa yang predikatnya berupa verba resiprokal, seperti
mereka bertengkar sejak kemarin, Israel dan Palestina akan berdamai.
2. Klausa
nominal
Klausa nominal adalah klausa yang
predikatnya berupa nomina atau frasa nomina.
Contoh:
-
Kakeknya petani di desa itu
-
Dia dulu dosen linguistik
-
Pacarnya satpam bank swasta
3. Klausa
adjektival
Klausa adjektival adalah klausa
yang predikatnya berkategori adjektiva, baik berupa kata maupun frasa.
Contoh:
-
Ibu dosen itu cantik sekali
-
Bumi itu sangat luas
-
Gedung itu sudah tua sekali
4.
Klausa adverbial
Klausa adverbial adalah klausa yang
predikatnya berupa adverbial.
Contoh:
Bandelnya teramat sangat
5. Klausa
preposisional
Klausa preposisional adalah klausa
yang predikatnya berupa frasa yang berkategori preposisi.
Contoh:
-
Nenek di kamar
-
Dia dari Makassar
-
Kakek ke pasar baru