A.
Landasan
Sosial Ekonomi
1. Landasan sosiologis pendidikan
Internet |
Pendidikan berlangsung dalam
pergaulan antara pendidik dengan anak didik. Dapatnya anak didik bergaul karena
baik pendidik maupun anak didik adalah merupakan makhluk sosial, yaitu makhluk
yang selalu saling berintegrasi, saling tolong menolong, saling ingin maju,
ingin berkumpul, ingin menyesuaikan diri, hidup dalam kebersamaan dan lain
sebagainya.Sifat sebagai makhluk sosial sudah dimiliki sejak bayi, dan
tampaknya merupakan potensi yang dibawa sejak lahir. Bahwa manusia merupakan
makhluk sosial karena beberapa faktor berikut:
a) Sifat ketergantungan manusia dengan
manusia lainnya
b) Sifat adaptability dan intelegensi
Dengan demikian, manusia sebagai
makhluk sosial, menjadikan sosiologi sebagai landasan bagi proses dan
pelaksanaan pendidikan, karena memang karakteristik dasar manusia sebagai
makhluk sosial akan berkembang dengan baik dan menghasilkan
kebudayaan-kebudayaan yang bernilai serta peradaban tinggi melalui pendidikan.
Landasan sosiologis berkenaan dengan perkembangan, kebutuhan dan karakteristik
masyarakat.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa landasan sosiologis pendidikan adalah acuan atau asumsi dalam penerapan pendidikan yang bertolak pada interaksi antar individu sebagai mahluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa landasan sosiologis pendidikan adalah acuan atau asumsi dalam penerapan pendidikan yang bertolak pada interaksi antar individu sebagai mahluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
Kegiatan pendidikan merupakan suatu
proses interaksi antara dua individu (pendidik dan peserta didik) bahkan dua
generasi yang memungkinkan generasi muda mengembangkan diri. Pengembangan diri
tersebut dilakukan dalam kegiatan pendidikan. Oleh karena itu kegiatan
pendidikan dapat berlangsung baik di lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat. Oleh karena itu kajian sosiologis tentang pendidikan mencakup semua
jalur pendidikan tersebut.
Pendidikan keluarga sangat penting,
karena keluarga merupakan lembaga sosial yang pertama bagi setiap manusia. Oleh
karena itu proses sosialisasi dimulai dari keluarga dimana anak mulai
mengembangkan diri. Dalam keluarga itulah mulai ditanamkan nilai-nilai dan
sikap yang dapat mempengaruhi perkembangan anak. Nilai-nilai agama, nilai-nilai
moral, budaya dan ketrampilan perlu dikembangkan dalam pendidikan keluarga.
Kegiatan pendidikan yang sistematis
terjadi di lembaga sekolah yang dengan sengaja dibentuk oleh masyarakat dengan
perencanaan dan pelaksanaan yang mantap. Selanjutnya disamping sekolah, proses
pendidikan juga dipengaruhi oleh berbagai kelompok kecil dalam masyarakat.
Seperti kelompok keagamaan, organisasi kemasyarakatan, dll. Yang menjadi
penekanan dalam kegiatan ini adalah aspek sosiologis, dan pada aspek
pembaharuan masyarakat. Dalam pelaksanaan di berbagai Negara diupayakan
keseimbangan antara pelestarian dan pengembangan budaya dan masyarakat
Landasan sosiologis pendidikan di
Indonesia menganut paham integralistik yang bersumber dari norma kehidupan
masyarakat: (1) kekeluargaaan dan gotong royong, kebersamaan, musyawarah untuk
mufakat, (2) kesejahteraan bersama menjadi tujuan hidup bermasyarakat, (3)
negara melindungi warga negaranya, dan (4) selaras serasi seimbang antara hak
dan kewajiban.
Oleh karena itu, pendidikan di
Indonesia tidak hanya meningkatkan kualitas manusia orang perorang melainkan
juga kualitas struktur masyarakatnya.
2. Landasan Ekonomi Pendidikan
Landasan
ekonomi yang membahas peran ekonomi, fungsi, peranam produksi, dan efektifitas
biaya pendidikan. Ekonomi bukan berperan utama dalam pendidikan, akan tetapi
merupakan salah satu yang cukup berperan dalam pendidikan. Faktor yang paling
menentukan dalam pendidikan adalah dedikasi (loyalitas), keahlian, dan
ketrampilan pengelola dan pendidik.tiap lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan
sepatutnya mampu menutupi kebutuhan sekolah masing-masing dan tidak harus
bergantung pada pemerintah. Manajemen sekolah mulai dari tingkat siswa, guru,
dan pengurusnya sepatutnya mengetahui peran dan tugasnya masing-masing.
Banyak ahli meyakini bahwa
pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan
sosial-ekonomi sebuah bangsa. Berbagai studi menunjukkan bahwa pendidikan,
selain dapat mendorong kemajuan sosial, juga dapat menjadi stimulasi terhadap
pertumbuhan ekonomi.
B.
Landasan
psikology kultural
1. Landasan
Psikology Pendidikan
Landasan
psikologi pembahasannya mencakup psikologi perkembangan, belajar, sosial,
kesiapan belajar, dan aspek-aspek individu melahirkan konsep sebagai berikut;
teori belajar disiplin mental untuk melatih perkalian dan soal-soal, sedangkan
teori Naturalis bermanfaat untuk belajar seumur hidup (long life udecation),
teori belajar Behaviorieme untuk membentuk perilaku nyata dan teori belajar
kognitif untuk mempelajari hal-hal yang rumit. Pengembangan individu harus
dikembangkan dan dimotivasi agar berkembang secara berimbang, optimal, dan
terintegrasi sehinga menjadikan manusia berkembang seutuhnya.
Psikologi sebagai ilmu bantu yang mendasari pelaksanaan
pendidikan berorientasi pada tiga hal yaitu:
v hakikat siswa
v proses belajar
v peranan guru
2. landasan
Kultural Pendidikan
Pendidikan dapat dikonsepkan sebagai
proses budaya manusia. Kegiatannya dapat berwujud sebagai upaya yang
dipikirkan, dirasakan, dan dikehendaki manusia. Pada hakikatnya manusia sebagai
mahkluk budaya dapat menyesuaikan diri dengan kebudayaan setempat. Salah satu
cara untuk memelihara kebudayaan adalah melalui pengajaran. Jadi pendidikan
dapat berfungsi sebagai penyampai, pelestari, dan pengembang kebudayaan
Pendidikan dapat dikonsepkan sebagai
proses budaya manusia. Kegiatannya dapat berwujud sebagai upaya yang
dipikirkan, dirasakan, dan dikehendaki manusia. Pada hakikatnya manusia sebagai
mahkluk budaya dapat menyesuaikan diri dengan kebudayaan setempat. Salah satu
cara untuk memelihara kebudayaan adalah melalui pengajaran. Jadi pendidikan
dapat berfungsi sebagai penyampai, pelestari, dan pengembang kebudayaan.
Psikologi struktural atau
strukturalisme
merupakan studi analitis tentang generalisasi pikiran manusia dewasa melalui
metode introspeksi. Dalam hal ini psikologi dimaksudkan untuk mempelajari isi
(konten) pikiran, sehingga sistem ini kadang juga disebut dengan psikologi
konten.