Ilustrasi (Foto:Int) |
Sebelum kita bincang kebebasan
Mereka yang kita sebut perempuan
Terbatas pada kemampuan
Budaya menjadi sekat modernitas
Kita melebelinya sebagai kaum lemah
Mereka patut tunduk pada kekuasaan
Memoles diri demi memuaskan hasrat
Perempuan memahami itu
Mereka tertindas patriarki
Atas nama dominasi
Lelaki genggam regulasi
Mungkin tuhan adalah lelaki
Kemaluan dijual murah
Demi kembali ke rumah
Untuk menghidangkan isi dapur
Mungkin pasar pagi terlalu subuh
Yang berambut panjang dengan nan manis jadi santapan menarik
Perempuan, terimalah kenyataan ini
Ini cerita klasik
Perempuan masih asik menikmati nasib
Tentu tak pernah habis
Karena lelaki terkodrati melindungi dan mengayomi
Perempuan menikmati bahu lelaki.
Karya: Asri Ismail